MAKALAH
AKUNTANSI INTERNASIONAL
Akuntansi
Komparatif
Devi
Euphoria Frisky
22213255
4EB29
JURUSAN
AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS
GUNADARMA
JAKARTA
2017
PENDAHULUAN
1. LATAR
BELAKANG
Standar akuntansi
adalah merupakan suatu aturan yang di dalamnya terdapat sebuah hukum dasar yang
mengatur tentang penyusunan laporan keuangan. Meskipun standar akuntansi sudah
ada di masing-masing negara sering sekali hubungan antara standar akuntansi dan
praktik akuntansi tidak selalu sejalan searah seperti di kebanyakan negara,
hukuman atas ketidakpatuhan ketentuan akuntansi cenderung lemah dan tidak
efektif, secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak
daripada yang di haruskan.
Amerika Serikat
merupakan pusat perekonomian terbesar dan rumah bagi perusahaan-perusahaan
besar bertaraf internasional. Jepang menjadi negara dengan perekonomian
tertinggi kedua serta menjadi rumah untuk bisnis-bisnis terbesar dunia.
Kedua Negara tersebut merupakan pendiri Komite Standar Akuntansi
Internasional (International Accounting Standards committee),
sekarang menjadi Dewan Standar Akuntansi Internasional (IASB- International Accounting
Standards Board), dan mereka juga memiliki peraturan utama dalam
menjalankan agenda IASB. Sebagai tambahan, kedua lembaga pengatur standar
tersebut memiliki komitmen untuk memusatkan prinsip akuntansi umum berlaku
nasional (GAAP-national generally accepted accountingprinciples)
dengan Standar Laporan Keuangan Internasional (IFRS-International FinancialReporting Standards).
Prancis merupakan penyokong utama dunia dalam kesamaan akuntansi nasional.
Perancis merupakan salah satu dari Sembilan Negara yang melakukan kesepakatan
pembentukan IASC(International Accounting Standards Committee). Pada tahun 1973
di Inggris. Seperti yang telah kita tahu bahwa IASC adalah komite yang menyusun
International Accounting Standards (IAS)yang kemudian IASC berkembang menjadi
The International Accounting Standard Board (IASB) dan IAS berkembang menjadi
International Financial Reporting Standards (IFRS).
Akuntansi merupakan
bahasa bisnis yang dapat mempresentasikan keadaan keuangan suatu entitas.
Bahasa tersebut sangat penting bagi pelaku bisnis dan dunia usaha. Akan tetapi
standard dan metode akuntansi yang berbeda dari setiap Negara dapat menimbulkan
perbedaan penafsiran. Beberapa Negara berkiblat dari Negara tertentu, Negara yang menjadi panutan
tersebut adalah Negara yang memiliki kematangan dalam bidang akuntansi. Dan
biasanya Negara tersebut adalah Negara-negara yang aktif dalam organisasi akuntansi internasional. Negara-negara
tersebut adalah Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris dan Amerika.
Oleh karena itu perlu
pemahaman mendalam mengenai system akuntansi pada di 6 negara maju yaitu di
Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika.
2. RUMUSAN
MASALAH
- Bagaimana istilah standar akuntansi dan penentuan standar?
- Bagaimana system akuntansi di 6 negara maju Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika?
- Bagaimana persamaan dan perbedaan system akuntansi di Negara-negara maju?
3. TUJUAN
- Untuk mengetahui istilah standar akuntansi dan penentuan standar.
- Untuk mengetahui system akuntansi di 6 negara maju Perancis, Jerman, Jepang, Belanda, Inggris, dan Amerika.
- Untuk mengetahui persamaan dan perbedaan system akuntansi di Negara-negara maju.
TINJAUAN PUSTAKA
Akuntansi komparatif
adalah akuntansi untuk transaksi internasional, perbandingan prinsip akuntansi
antar Negara yang berbeda dan harmonisasi berbagai standar akuntansi dalam
bidang kewenangan pajak, auditing dan bidang akuntansi lainnya. Pengertian lain
Akuntansi Internasional menurut Iqbal, Melcher dan Elmallah (1997:18)
mendefinisikan akuntansi internasional sebagai akuntansi untuk transaksi antar
negara, pembandingan prinsip-prinsip akuntansi di negara-negara yang berlainan
dan harmonisasi standar akuntansi di seluruh dunia.
Akuntansi
internasional menjadi semakin penting dengan banyaknya perusahaan multinasional
(multinational corporation) atau MNC yang beroperasi diberbagai negara dibidang
produksi, pengembangan produk, pemasaran dan distribusi. Di samping itu pasar
modal juga tumbuh pesat yang ditunjang dengan kemajuan teknologi komunikasi
daninformasi sehingga memungkinkan transaksi di pasar modal internasional
berlangsung secara real time basis.
Akuntansi
Komperatif, Standar akuntansi adalah regulasi atau aturan
(termasuk pula hukum dan anggaran dasar) yang mengatur penyusunan laporan
keuangan. Penetapan
standar adalah proses perumusan atau formulasi standar akuntansi. Dengan demikian standar akuntansi merupakan hasil dari penetapan standar. Namun praktik sebenarnya mungkin berbeda
dari yang ditentukan oleh standar. Terdapat empat alasan untuk menjelaskan hal
ini :
- Di kebanyakan negara hukuman atas ketidakpatuhan dengan ketentuan akuntansi resmi cenderung lemah dan tidak efektif.
- Secara sukarela perusahaan boleh melaporkan informasi lebih banyak dari pada yang diharuskan.
- Beberapa negara memperbolehkan perusahaan untuk mengabaikan standar akuntansi jika dengan melakukannya operasi dan posisi keuangan perusahaan akan tersajikan secara lebih baik.
- Dibeberapa negara standar akuntansi hanya berlaku untuk laporan keuangan
Perusahaan secara tersendiri, dan bukan untuk laporan konsolidasi. Auditing berhubungan paralel dengan jenis sistem hukum dan peranan serta tujuan pelaporan
keuangan. Profesi auditing cenderung untuk dapat mengatur sendiri di
negara-negara
yang menganut penyajian wajar. Auditor juga lebih dapat melakukan pertimbangan
apabila tujuan audit adalah untuk melakukan atestasi terhadap penyajian wajar
laporan keuangan. Di negara tersebut tujuan utama audit adalah untuk memastikan
bahwa catatandan laporan keuangan perusahaan sesuai dengan ketentuan hukum.
Tren pelaporan
keuangan saat ini mengarah pada penyajian wajar, setidaknya
untuk laporan keuangan konsolidasi. Negara-negara hukum
kode seperti Perancis, Jerman dan Jepang menyesuaikan pendekatan
kepatuhan hukum tradisional yang dianut terhadap akuntansi untuk
mencerminkan kenyataan pasar modal global.
PEMBAHASAN
ISTILAH STANDAR AKUNTANSI DAN PENENTUAN STANDAR
Standar akuntansi
dapat dikatakan sebagai pedoman umum penyusunan laporan keuangan yang merupakan
pernyataan resmi tentang masalah akuntansi tertentu yang dikeluarkan oleh badan
berwenang dan berlaku dalam lingkungan tertentu. Standar akuntansi biasanya
terdiri dari:
- Deskripsi
tentang masalah yang dihadapi
- Diskusi
logis atau cara memecahkan masalah
- Terkait
dengan keputusan/ teori diajukan suatu solusi
Penentuan standar
merupakan pilihan sosial sehingga suatu standara mungkin bermanfaat bagi pihak
tertentu dan merugikan pihak lain. Kebanyakan isu-isu yang berkaitan dengan
akunyansi secara politik bersifat sensitif yang disebabkan:
- Kebutuhan
terhadap standar akuntansi muncul bila terdapat pertentangan
- Informasi
akuntansi dapat mempengaruhi tingkat kemakmuran penggunaannya.
- Dalam
menentukan standar ada dua pendekatan, yaitu:
- Representative faithfulness, pendekatan ini
menghendaki pelaporan yang bersifat netral dan penyajian wajar laporan
keuangan melalui proses penentuan standar. Pendekatan ini menyamakan
akuntansi dengan proses pemetaan dimana peta harus dibuat akurat dengan
menggambarkan keadaan keuangan perusahaan secara wajar.
- Economic consequences, pendekatan ini menghendaki
asopsi standar yang memiliki konsekwensi ekonomi menguntungkan. Pendekatan
ini cenderung mengarah penentuan standar yang meemiliki pengaruh positif.
Dua pendekatan yang dapat digunakan dalam penentuan standar
akuntansi adalah:
1.
Pendekatan pasar bebas
Pendekatan ini
dilandasi asumsi bahwa informasi akuntansi merupakan komiditi ekonomi serupa
dengan barang atau jasa yang lain.Sehingga informasi akuntansi akan dipengaruhi
kekuatan permintaan dan penawaran. Pasar dipandang sebagai mekanisme yang ideal
untuk menentukan jenis informasi yang harus diungkapkan dan kelompok penerima
informasi. Dengan demikian standar akuntansi menentukan informasi yang
dihasilkan dan siapa akan menerima informasi.
2.
Pendekatan regulasi
Pendekatan ini
berpendapat bahwa kegagalan pasar atau informasi yang asismetris dalam
kaitannya dengan kuantias dan kualitas. Pendukung pendekatan ini berkeyakinan
bahwa kegagalan pasar dapat dilihat pada Teori regulasi.
SISTEM AKUNTANSI DI NEGARA MAJU
1. Sistem Akuntansi di Perancis
Perancis merupakan
pendukung utama penyeragaman akuntansi nasional di dunia. Kementrian
Ekonomi Nasional menyetujui Plan Comptale General ( kode akuntansi nasional )
resmi yang pertama pada bulan September 1947. Pada Tahun 1986, renana tersebut
diperluas untuk melaksanakan ketentuan dalam Direktif Ketujuh UE terhadap
laporan keuangan konsolidasi dan revisi lebih lanjut pada tahun 1999. Plan
Comptable General berisi :
1.
Tujuan dan prinsip akuntansi seta pelaporan keuangan
2.
Definisi aktiva, kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan
dan beban
3.
Aturan pengakuan dan penilaian
4.
Daftar akun standar, ketentuan mengenai penggunaannya, dan
ketentuan tata buku lainnya
5.
Contoh laporan keuangan dan aturan penyajiannya
Ciri khusus akuntansi
di Perancis adalah terdapatnya dikotomi antara laporan keuangan perusahaan
secara tersendiri dengan laporan keuangan kelompok usaha yang dikonsolidasikan.
Meskipun akun-akun perusahaan secara tersendiri harus memenuhi ketentuan
pelaporan wajib, hukum memperbolehkan perusahaan Perancis untuk mengikuti
Standar Pelaporan Keuangan internasional.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Lima organisai utama yang terlibat dalam proses penetapan
standar di Prancis adalah :
1.
Counseil National de la Comptabilite atac CNC (Badan Akuntansi Nasional)
2.
Comite de la Reglemetation Comptable or CRC (Komite Regulasi
Akntansi)
3.
Autorite des Marches Financiers or AMF (Otoritas Pasar Keuangan)
4.
Ordre des Experts-Comtable or OEC (Ikatan Akuntansi Publik )
5.
Compagnie Nationale des Commisaires aix Comptes or CNCC (Ikatan
Auditor Kepatuhan Nasional)
Di Perancis profesi
akuntansi dan auditing sejak dahulu telah terpisah. Akuntan dan auditor
Perancis diwakili oleh kedua lembaga, yaitu OEC dan CNCC, meski terdapat
sejumlah orang yang menjadi anggota keduannya. Sesungguhnya, 80% akuntan dengan
kualifikasi di Perancis memiliki kedua klasifiksi tersebut. Dua lembaga
profesional memiliki hubungan dekat dan bekerja sama untuk kepentingan bersama.
Kedua terlibat dalam pengembangan standar akuntansi melalui CNC dan CRC dan
keduannya mewakili Perancis di IASB
Pelaporan Keuangan
Perusahaan Prancis harus melaporkan berikut ini :
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan
4.
Laporan direktur
5.
Laporan auditor
Laporan keuangan
seluruh perusahaan perseroaan dan perusahaan dengan kewajiban terbatas lainnya
yang melebihi ukuran tertentu harus diaudit. Perusahaan besar juga harus
menyiapka dokumen yang terkait dengan pencegahan kepailitan perusahaan dan
laporan sosial, yang keduanya hanya terdapat di Perancis.
Ciri utama pelaporan di Perancis adalah ketentuan mengenai
pengungkapan catatan kaki yang ekstensif dan detail yang meliputi hal-hal
berikut :
1.
Penjelasan mengenai aturan pengukuran yang diberlakukan
2.
Perlakuan akuntansi untuk pos-pos dalam mata uang asing
3.
Laporan perubahan aktiva tetap dan depresiasi
4.
Detail provisi
5.
Detail revaluasi yang dilakukan
6.
Analisis piutang dan utang sesuai masa jatuh tempo
7.
Daftar anak perusahaan dan kepemilikan saham
8.
Jumlah komitmen pensiun dan imbalan pasca kerja lainnya
9.
Detail pengaruh pajak terhadap laporan keuangan
10.
Rata-rata jumlah karyawan sesuai golongan
11.
Analisis pendapatan menurut aktivitas dan geografis
Pengukuran akuntansi
Akuntansi di Perancis
memiliki karakteristik ganda : Perusahaan secara tersendiri harus mematuhi
paraturan yang tetap, sedangkan kelompok usaha konsolidasi memiliki
fleksibilitas lebih besar. Akuntansi untuk perusahaan secara individual
merupakan dasar hukum untuk membagikan dividen dan menghitung pendapatan kena
pajak.
1. Penilaian
aktiva berdasarkan biaya historis.
2. Aktiva
tetap didepresiasikan menurut provisi pajak dengan menggunakan dasar garis
lurus atau saldo berganda.
3. Persediaan
dinilai sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya atau nilai realisasi
dengan menggunakan metode FIFO atau metode rata – rata tertimbang.
4.
Biaya penelitian dan pengembangan
dibebankan pada saat terjadinya, namun dapat dikapitalisasikan dalam keadaan
tertentu.
Dengan
beberapa pengecualian, laporan keuangan konsolidasi Prancis mengikuti
pendekatan penyajian wajar berupa pelaporan substansi mengungguli bentuk.
2. Sistem Akuntansi di Jerman
Pada awal tahun
1970-an, Uni Eropa (UE) mulai mengeluarkan direktif harmonisasi, yang harus
diadopsi oleh negara-negara anggotanya ke dalam hukum nasional. Direktif
Uni Eropa yang keempat, ketujuh, kedelapan seluruhnya masuk kedalam hukum
Jerman melalui Undang-undang Akuntansi Komprehensif yang diberlakukan pada
tanggal 19 Desember 1985.
Karakteristik
fundamental ketiga dari Akuntansi di Jerman adalah ketergantungannya terhadap
anggaran dasar dan keputusan pengadilan. Selain kedua hal itu tidak ada yang
memiliki status mengikat atau berwenang. Untuk memahami akuntansi di Jerman,
seseorang harus mmerhatikan HGB dan kerangka hukum kasus yang terkait.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Institut jerman
memberikan konsultasi dalam berbagai tahap pembuatan hukum yang
mempengaruhi akuntansi dan pelaporan keuangan, namun demikian tetap saja
ketentuan hukumlah yang paling utama.
Sebelum tahun 1998,
Jerman tidak memiliki fungsi penetapan standar akuntansi keuangan sebagaimana
yang dipahami di negara-negara berbahasa Inggris. Undang –undang tentang
pengendalian dan transparansi tahun 1998 memperkenalkan keharusan untuk
mengakui badan swasta yang menetapkan standar nasional untuk memenuhi tujuan
berikut :
1.
Mengembangkan rekomendasi atas penerapan standar akuntansi dalam
laporan keuangan konsolidasi
2.
Memberikan nasihat kepada Kementrian Kehakiman atas legislasi
akuntansi yang baru
3.
Mewakili Jerman dalam organisasi akuntansi internasional, Seperti
IASB
Sistem penerapan
standar akuntansi yang baru di Jerman secara garis besar mirip dengan sistem
yang ada di Inggris dan Amerika Serikat. Namun untuk diperhatikan bahwa standar
GASB adalah rekomendasi wajib yang hanya berlaku untuk lapoaran keuangan
konsolidasi.
Pelaporan Keuangan
Undang – Undang
Akuntansi tahun 1985 secara khusus menentukan isi dan bentuk laporan keuangan
yang meliputi :
1.
Neraca
2.
Laporan laba rugi
3.
Catatan atas laporan keuangan\
4.
Laporan manajemen
5.
Laporan auditor
Ciri utama sistem
pelaporan keuangan di Jerman adalah laporan secara pribadi oleh auditor kepada
dewan direktur pengelola perusahaan dan dewan pengawas perusahaan, untuk tujuan
konsolidasi, seluruh perusahaan dalam kelompok tersebut harus menggunakan prinsip
akuntansi dan penilaian yang sama.
Pengukuran Akuntansi
GAS lebih ketat bila
dibandingkan dengan HGB dalam hal laporan keuangan konsolidasi, menurt GAS 4, metode
revaluasi harus digunakan, sedangkan aktiva dan kewajiban yang diperoleh dalam
penggabungan usaha harus direvaluasi menjadi nilai wajar dan kelebihan yang
tersisa dialokasikan menjadi goodwill. Goodwill diamortisasi selama masa tidak
lebih dari 20 tahun dan diuji untuk penurunan nilai tiap tahunnya.
Sebagaimana disebutkan
sebelumnya, perusahaan – perusahaan Jerman sekarang dapat memilih untuk
menyusun laporan keuangan konsolidasi sesuai dengan aturan Jerman sebagaimana
dijelaskan di atas, standar akuntansi internasional, atau GAAP AS. Ketiga
pilihan tersebut dapat ditemukan dalam praktik dan para pembaca laporan
keuangan Jerman harus berhati-hati untuk mencari tahu standar akuntansi manakah
yang digunakan.
3. Sistem Akuntansi di Jepang
Akuntansi dan pelaporan
keuangan di Jepang mencerminkan gabungan berbagai pengaruh domestik dan
internasional, untuk memahami akuntansi Jepang, seseorang harus memahami
budaya, praktik usaha dan sejarah Jepang. Perusahaan – perusahaan Jepang saling
memiliki akuitas saham satu sama lain, dan sering kali bersama-sama memiliki
perusahaan lain. Investasi yang saling bertautan ini menghasilkan konglomerasi
industri yang meraksasa – yang disebut sebagai keiretsu.
Modal usaha keiretsu,
ini sedang dalam perubahan seiring dengan reformasi struktural yang dilakukan
Jepang untuk mengatasi stagnasi ekonomi yang berawal pada tahun 1990-an. Krisis
keuangan yang mengikuti pecahnya ekonomi gelembung Jepang juga mendorong
dilakukannya evaluasi menyeluruh atas standar pelaporan keuangan Jepang.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Pemerintah nasional
masih memiliki pengaruh paling signifikan terhadap akuntansi di Jepang.
Regulasi akuntansi didasarkan pada tiga undang – undang : Hukum Komersial,
Undang-undang pasar modal dan Undang-undang pajak penghasilan perusahaan. Hukum
komersial diatur oleh Kementrian Kehakiman (MOJ), hukum tersebut merupakan inti
dari regulasi akuntansi di Jepang dan paling memiliki pengaruh besar.
Perusahaan milik
publik harus memenuhi ketentuan lebih lanjut dalam undang undang pasar modal
yang diatur oleh kementrian keuangan dibuat berdasarkan Undang-undang pasar
modal AS dan diberlakukan terhadap Jepang oleh Amerika Serikat selama masa
pendudukan AS setelah perang dunia II Tujuan utama SEL adalah untuk memberikan
informasi dalam pengambilan keputusan.
Pelaporan Keuangan
Perusahaan yang
didirikan menurut Hukum Komersial diwajibkan untuk menyusun laporan wajib yang
harus mendapat persetujuan dalam rapat tahunan pemegang saham, yang berisi
hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba rugi
3.
Laporan Usaha
4.
Proposal atas Penentuan Penggunaan (apropriasi) Laba ditahan
5.
Skedul Pendukung
Perusahaan yang
mencatatkan sahamnya juga harus menyusun laporan keuangan sesuai dengan
Undang-undang pasar modal yang secara umum mewajibkan laporan keuangan dasar
yang sama dengan Hukum komersial ditambah dengan laporan arus kas.
Pengukuran Akuntansi
Hukum komersial
mewajibkan perusahaan perusahaan besar untuk menyusun laporan konsolidasi,
perusahaan yang mencatat saham harus menyusun laporan konsolidasi sesuai dengan
SEL. Akun perusahaan secara terpisah merupakan dasar bagi laporan konsolidasi
dan umumnya prinsip akuntansi yang sama digunakan untuk keduannya. Anak
perusahaan dikonsolidasikan jika induk perusahaan secara langsung dan tidak
langsung mengendalikan kebijakan keuangan dan operasionalnya.
Meskipun metode
penyatuan kepemilikan diperbolehkan, metode pembelian untuk penggabungan usaha
umumnya digunakan. Goodwill diukur menurut dasar nilai wajar aktiva bersih yang
diakuisisi dan diamortisasi selama maksimum 20 tahun, metode ekuitas digunakan
untuk mencatat usaha patungan.
4. Sistem Akuntansi di Belanda
Akuntansi di Belanda
memiliki beberapa paradoks yang menarik. Belanda memiliki ketentuan akuntansi
dan pelaporan keuangan yang relatif permisif, tetapi standar praktik profesional
yang sangat tinggi. Belanda merupakan negara hukum kode, namun akuntansinya
berorientasi pada penyajian wajar. Pelaporan keuangan dan akuntansi pajak
merupakan dua aktivitas terpisah.
Akuntansi Belanda
bersedia untuk mempertimbangkan ide-ide dari luar. Belanda merupakan salah satu
pendukung pertama atas standar internasional untuk akuntansi dan pelaporan
keuangan, dan pernyataan IASB menerima perhatian besar dalam menentukan praktik
yang dapat diterima.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Regulasi di Belanda
tetap liberal sehingga tahun 1970 ketika Undang-undang Laporan Keuangan Tahunan
diberlakukan, Undang-undang tahun 1970 memperkenalkan audit wajib.
Undang-undang tersebut juga mendorong pembentukan kelompok Studi Akuntansi Tiga
Pihak (Tripaartif) (yang digantikan oleh Dewan Pelaporan Tahunan pada Tahun
1981).
Dewan pelaporan
Tahunan mengeluarkan tuntunan terhadap prinsip akuntansi yang dapat diterima
(bukan diterima) secara umum, Dewan tersebut memiliki anggota berasal dari tiga
kelompok yang berbeda :
1.
Penyusunan laporan keuangan (perusahaan)
2.
Pengguna laporan keuangan (perwakilan serikat buruh dan analis
keuangan)
3.
Auditor laporan keuangan (institut Akuntansi Terdaftar Belanda
atau NivRA)
Pelaporan Keuangan
Kualitas pelaporan
keuangan Belanda sangat seragam, laporan keuangan wajib harus disusun dalam
bahasa Belanda, namun dalam bahasa Inggris, Perancis, dan Jerman dapat
diterima. Laporan Keuangan harus memuat hal-hal berikut :
1.
Neraca
2.
Laporan Laba Rugi
3.
Catatan-catatan
4.
Laporan Direksi
5.
Informasi lain yang direkomendasikan
Pengukuran Akuntansi
Metode yang digunakan
adalah metode pembelian, goodwill merupakan perbedaan antara biaya akusisi
dengan nilai wajar aktiva dan kewajiban yang dibeli. Fleksibilitas Belanda
dalam pengukuran akuntansi dapat terlihat dengan diperbolehkannya penggunaan
nilai kini untuk aktiva berwujud seperti persediaan dan aktiva yang disusutkan.
Karena perusahaan – perusahaan Belanda memiliki flesibilitas dalam menerapkan
aturan pengukuran, dapat diduga bahwa terdapat kesempatan untuk melakukan
perataan laba. Pos–pos tertentu dapat mengabaikan laporan laba rugi dan
langsung disesuaikan terhadap cadangan dalam ekuitas pemegang saham. Hal ini
antara lain :
1.
Kerugian akibat bencana yang tidak mungkin atau tidak umum untuk
diasuransikan
2.
Kerugian akibat nasionalisasi atau sejenis penyitaan lainnya
3.
Onsekuensi akibat restrukturisasi keuangan
5. Sistem Akuntansi di Inggris
Warisan Inggris bagi
dunia sangat penting. Inggris merupakan negara pertama di dunia yang
mengembangkan profesi akuntansi yang kita kenal sekarang. Konsep penyajian
hasil dan posisi keuangan yang wajar (pandangan benar dan wajar) juga
berasal dari Inggris.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Dua sumber utama
standar akuntansi keuangan di Inggris adalah hukum perusahaan dan profesi
akuntansi. Undang-undang tahun 1981 menetapkan lima prinsip dasar akuntansi :
- Pendapatan
dan beban harus ditandingkan menurut dasar akrual
- Pos
aktiva dan kewajiban secara terpisah dalam setiap kategori aktiva, dan
kewajiban dinilai secara terpisah
- Prinsip
konservatisme
- Penerapan
kebijakan akuntansi yang konsisten dari tahun ke tahun diwajibkan
- Prinsip
kelangsungan usaha diterapkan untuk perusahaan yang menggunakan akuntansi
Undang-undang tersebut
berisi aturan penilaian yang luas dimana akun-akun dapat ditentukan berdasarkan
biaya historis atau biaya kini.
Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan
Inggris termasuk yang paling komprehensif di dunia. Laporan keuangan umumnya
mencakup :
1.
Laporan Direksi
2.
Laporan Laba dan Rugi dan Neraca
3.
Laporan Arus Kas
4.
Laporan Total Keuntungan dan Kerugian yang diakui
5.
Laporan Kebijakan akuntansi
6.
Catatan atas Referensi dalam Laporan Keuangan
7.
Laporan Auditor
Pengukuran Akuntansi
Inggris memperbolehkan
baik metode akusisi dan merger dalam mencatat akuntansi untuk Penggabungan
usaha. Meskipun demikian, kondisi penggunaan metode merger begitu ketat
sehingga hampir tidak pernah digunakan.
Pada Tahun 2003,
Departemen perdagangan dan Perindustrian mengumumkan bahwa mulai bulan Januari
2005, Seluruh perusahaan Inggris diperbolehkan untuk menggunakan IFRS, selain
GAAP.
6. Sistem Akuntansi di
Amerika Serikat
Akuntansi di Amerika
Serikat diatur oleh Badan Sektor Swasta (Badan Standar Akuntansi
Keuangan/FASB), hingga tahun 2002 Institut Amerika untuk Akuntan Publik
Bersertifikat, tetapi sebuah lembaga pemerintah (Komisi Pengawas Pasar Modal
atau Securities Exchange Commission-SEC) juga memiliki kekuasaan untuk
menetapkan standarnya sendiri.
System AS tidak
memiliki ketentuan hukum secara umum mengenai penerbitan laporan keuangan yang
diaudit secara periodic. Perusahaan di AS dibentuk berdasarkan hukum Negara
bagian, bukan hum federal. Meskipun memiliki kekuasaan hukum untuk menentukan
standard akuntansi dan pelaporan untuk perusahaan public, SEC tetap bergantung
pada sector swasta yang menetapkan standard terebut. SEC bekerja sama dengan
FASB dan memberikan tekanan bila melihat FASB bergerak terlalu pelan atau ke
arah yang salah.
Regulasi dan Penegakan
Aturan Akuntansi
Prinsip-prinsip
akuntansi yang diterima secara umum (GAAP) terdiri dari seluruh
standar, aturan, dan regulasi keuangan yang harus diperhatikan ketika
menyusun laporan keuangan, laporan keuangan seharusnya menyajikan secara wajar
posisi keuangan suatu perusahaan dan
hasil operasinya sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima secara
umum.
Pelaporan keuangan
Laporan tahunan yang semestinya dibuat sebuah perusahaan AS yang
besar meliputi :
1.
Laporan manajemen
2.
Laporan auditor independen
3.
Laporan keuangan utama (laporan laba rugi,arus kas,laba
komprehensif, ekuitas pemegang saham)
4.
Diskusi manajemen dan analisis atas hasil operasi dan kondisi
keuangan
5.
Pengungkapan atas kebijakan akuntansi dengan pengaruh paling
penting terhadap laporan keuangan
6.
Catatan atas laporan keuangan
7.
Perbandingan data keuangan tertentu selama lima atau sepuluh
tahun
8.
Data kuartal terpilih
Laporan keuangan
konsolidasi bersifat wajib dan laporan keuangan AS yang diterbitkan biasanya tidak
memuat hanya laporan induk perusahaan saja. Aturan konsolidasi mengharuskan
seluruh anak perusahaan yang dikendalikan (yaitu, dengan kepemilikan yang
melebihi 50 persen dari saham dengan hak suara) harus dikonsolidasikan secara
penuh, walaupun operasi anak perusahaan tersebut tidak homogen. Laporan
keuangan interim (kuartalan) diwajibkan untuk perusahaan yang sahamnya tercatat
pada bursa efek utama. Laporan ini biasanya hanya berisi laporan keuangan
ringkas yang tidak diaudit dan komentar manajemen secara singkat.
Pengukuran Akuntansi
Aturan pengukuran
akuntansi di Amerika Serikat mengasumsikan bahwa suatu entitas usaha akan terus
melangsungkan usahanya. Pengukuran dengan dasar akrual sangat luas dan
pengakuan transaksi dan peristiwa sangat tergantung pada konsep penanding. Setelah
memahami beberapa sistem akuntansi yang berlaku dibeberapa negara maju sperti
yang telah dijelaskan diatas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat
kesamaan maupun perbedaan diantaranya. Hal ini disebabkan oleh faktor sejarah
dan kebutuhan serta kondisi dimana akuntansi itu tumbuh dan berkembang.
PERSAMAAN DAN PERBEDAAN SISTEM AKUNTANSI DI
NEGARA-NEGARA MAJU
Aturan dan sistem
akuntansi di negara - negara maju memiliki perbedaan dan juga persamaan sistem,
di mana dalam setiap standar yang di gunakan oleh negara tersebut memiliki
kekurangan dan kelebihan masing - masing dalam penerapan sistem akuntansi di
negaranya. Standar dan aturan akuntansi yang ditetapkan di negara tertentu
tentunya tidak sepenuhnya sama dengan negara lain. Peran profesi akuntan dalam
menentukan standar dan aturan akuntansi lebih banyak ditemukan di negara-negara
yangtelah memasukkan aturan-aturan profesional dalam aturan-aturan perusahaan,
seperti di Inggris dan Amerika Serikat.
Christopher Nobes dan
Robert Parker (1995:11) menjelaskan adanya tujuh faktor yang menyebabkan
perbedaan penting yang berskala internasional dalam perkembangan sistem dan
praktik akuntansi. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah :
1.
Sistem hukum
Peraturan perusahaan,
termasuk dalam hal ini adalah sistem dan prosedur akuntansi, banyak dipengaruhi
oleh sistem hukum yang berlaku di suatu negara. Beberapa negara seperti
Perancis, Italia, Jerman, Spanyol, Belanda menganut Sistem hukum yang
digolongkan dalam codified Roman law. Dalam codified law, aturan-aturan
dikaitkan dengan ide dasar moral dan keadilan, yang cenderung menjadi suatu
doktrin. Sementara itu negara-negara seperti Inggris, Amerika Serikat,dan
negara-negara persemakmuran Inggris menganut sistem common law. Dalam common
law, dicoba adanya suatu jawaban untuk kasus-kasus yang spesifik dan tidak
membuat suatu formulasi umum.
2.
Pemilik dana
Berdasarkan sumber pendanaan, perusahaan dapat dikelompokkan
menjadi dua. Kelompok yang pertama adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian
besar dananya dari para pemegang saham di pasar modal (shareholder). Kelompok
kedua adalah perusahaan yang mendapatkan sebagian besar dananya dari bank,
negara atau dana keluarga. Umumnya di negara-negara dengan sebagian besar
perusahaan yang dimiliki oleh shareholders namun para shareholders ini tidak
mempunyai akses atas informasi internal, lebih banyak tuntutan atas adanya
pengungkapan (disclosure), pemeriksaan (audit) dan informasi yang tidak bias
(fair information).
3.
Pengaruh sistem perpajakan
Sejauh mana sistem perpajakan dapat mempengaruhi sistem
akuntansi adalah dengan melihat sejauh mana peraturan perpajakan menentukan
pengukuran akuntansi (accounting measurement). Di Jerman, pembukuan menurut
pajak harus sama dengan pembukuan komersial. Sedangkan di banyak negara lain
seperti Inggris, Amerika Serikat dan juga termasuk Indonesia, terdapat aturan –
aturan yang berbeda antara perpajakan dan komersial perusahaan. Contoh yang
paling jelas mengenai hal ini adalah depresiasi.
4.
Kemantapan profesi akuntan
Badan-badan yang dibentuk sebagai wadah profesi ternyata
berbeda-beda di setiap negara, dan hasil yang berupa aturan-aturan atau standar
dipengaruhi oleh bentuk, wewenang dan anggota dari badan-badan tersebut. Di
beberapa negara ditemui adanya pemisahan profesi akuntan, sebagai ahli
perpajakan atau hanya sebagai akuntan perusahaan. Anggota suatu badan yang
mengatur standar akuntansi bisa terdiri hanya dari kalangan akuntan publik atau
mengikutsertakan pihak-pihak dari kalangan dunia usaha, industri, pemerintah
dan kalangan pendidik. Tingkat pendidikan dan pengalaman dalam dunia praktis
sebagai syarat seseorang untuk bisa menjadi anggota badan tersebut juga akan
menentukan kualitas standar dan aturan akuntansi sebagai keluaran yang
dihasilkan.
5.
Inflasi
Inflasi mengaburkan biaya historis akuntansi melalui penurunan
berlebihan terhadap nilai-nilai aset dan beban-beban terkait, sementara di sisi
lain melakukan peningkatan berlebihan terhadap pendapatan. Negara-negar dengan
inflasi tinggi seringkali menuntut perusahaan-perusahaan melakukan berbagai
perubahan harga ke dalam penghitungan keuangan mereka. Meksiko dan beberapa
negara Amerika Selatan menggunakan akuntansi tingkat umum karena pengalaman
mereke dengan hiperinflasi. Pada akhir tahun 1970-an, sehubungan dengan tingkat
inflasi yangtidak biasanya tinggi, AS dan Inggris melakukan eksperimen dengan
pelaporan pengaruh perubahan harga.
6.
Teori akuntansi
Teori akuntansi sangat mempengaruhi pelaksanaan praktik-praktik
akuntansi seperti halnya yang terjadi di Belanda. Di negara ini para ahli teori
akuntansi mengatakan bahwa pengguna laporan keuangan akan mendapatkan penilaian
atas kinerja yang wajar dari sebuah perusahaan jika akuntan diperbolehkan untuk
menggunakan judgment untuk memilih dan menampilkan angka-angka tertentu. Dalam
hal ini disarankan penggunaan replacement cost information. Salah satu contoh
pengaruh teori akuntansi terhadap praktik akuntansi adalah dengan disusunnya
conceptual framework.
7.
Accidents of history Sistem dan praktik akuntansi tidak bisa
lepas dari kondisi politik dan ekonomi di negara yang bersangkutan.
Kejadian-kejadian tertentu biasanya memberikan pengaruh yang
langsung terasa dalam penerapan metode tertentu. Krisis ekonomi di Amerika
Serikat di akhir tahun 1920-an memunculkan standar akuntansi yang mengharuskan
adanya pengungkapan (disclosure) data keuangan. Untuk Indonesia, krisis nilai
tukar di pertengahan tahun 1997 menyebabkan munculnya pernyataan atau
interpretasi yang berkaitan dengan penggunaan mata uang asing dalam pelaporan
keuangan serta perlakuan atas selisih kurs. Kolonialisasi juga menyebabkan
negara yang diduduki dengan sendirinya mengikuti sistem dan praktik akuntansi
negara yang mendudukinya. Standar akuntansi tidak dapat dilepaskan dari
pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, sosial dan ekonomi suatu negara
tertentu. Hal-hal tersebut menyebabkan suatu standar akuntansi di suatu negara
berbeda dengan di Negara lain. Globalisasi yang tampak antara lain dari
kegiatan perdagangan antar Negara serta munculnya perusahaan multinasional
mengakibatkan timbulnya kebutuhan akan suatu standar akuntansi yang berlaku
secara luas di seluruh dunia.
KESIMPULAN
Standar
akuntansi tidak lepas dari pengaruh lingkungan dan kondisi hukum, social dan ekonomi suatu negara. Salah satu harmonisasi standar akuntansi, yaitu dengan
membuat perbedaan-perbedaan antar standar akuntansi di berbagai negara menjadi
semakin kecil, sehingga standar akuntansi antarnegara tidak memiliki perbedaan
yang signifikan. Standar Akuntansi keuangan yang lengkap dan komprehensif
merupakan dambaan semua pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan. Oleh
karena itu, standar akuntansi keuangan ini dari waktu ke waktu akan terus
dilengkapi dan disempurnakan sesuai dengan tuntutan dan perkembangan praktik
binis dan profesi akuntansi.
DAFTAR PUSTAKA
1 komentar:
yuk berkunjung https://ekonomicumlaude.blogspot.com/
Posting Komentar